.

Selasa, 01 Desember 2015

TUMBUHAN MONOKOTIL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Berdasarkan jumlah daun kotiledon yang dimilikinya, angiospermae dapat dibedakan menjadi kelas monocotyledone dan kelas dicotyledone. Tumbuhan monocotyledone adalah tumbuhan yang memiliki biji dengan lembaga yang hanya memiliki satu daun lembaga. Sedangkan dycotyledone memiliki biji dengan lembaga yang memiliki dua daun lembaga.
            Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan Graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh tersebar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Sebagian besar Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil. Kelompok tumbuhan ini meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil makanan. Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari, berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan tumbuhan monokotil?
2.      Bagaimana pembagian suku dari tumbuhan monokotil?
3.      Bagaimana ciri dari setiap suku dari tumbuhan monokotil?
1.3. Tujuan
1.      Mengetahui yang dimaksud dengan tumbuhan monokotil
2.      Mengetahui pembagian suku dari tumbuhan monokotil
3.      Mengetahui ciri dari setiap suku dari tumbuhan monokotil





BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tumbuhan Monokotil
Monokotil disebut juga tumbuhan berkeping satu atau tunggal kerena memiliki biji yang berkecambah dengan satu daun lembaga. Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh terbesar,  daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut.
Contoh tumbuhan monokotil adalah padi, gandum, dan jagung. Tumbuhan ini memiliki beberapa ciri, yaitu berakal serabut, batang memiliki ruas-ruas, pertulangan daun sejajar, jumlah mahkoa bunga atau kelopak adalah tiga atau kelipatannya, dan batangnya tidak bercabang-cabang.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa famili, diantaranya : famili pisang-pisangan (Musaceae), famili rumput-rumputan (Gramineae atau Poaceae), famili nanas-nanasan (Bromeliaceae), famili anggrek-anggrekan (Orchidaceae), famili jahe-jahean (Zingiberaceae), dan famili kelapa (Palmae).

2.2. Klasifikasi Monokotil
Monokotil terbagi atas 12 bangsa (ordo), yaitu Liliales dengan 10 suku; Triuridales dengan satu suku; Alismatales dengan 3 suku; Zosterales dengan 7 suku; Najadales dengan satu suku; Arales dengan 2 suku; Cyclantales dengan satu suku; Pandanales dengan satu suku; Arecales dengan satu suku; Typales dengan satu suku; Commelinales dengan 16 suku; Zingiberales dengan 8 suku.
            Beberapa suku tumbuhan monokotil yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini adalah suku :
  1. Suku Liliaceae (Bawang-bawangan)
  2. Suku Cyperaceae (Teki-tekian)
  3. Suku Poaceae (Rumput-rumputan)
  4. Suku Zingiberaceae (Jahe-jahean)
  5. Suku Orchidaceae (Anggrek-anggrekan)
  6. Suku Araceae (Talas-talasan)
  7. Suku Arecaceae (Pinang-pinangan)

2.3. Suku dan Famili Pilihan dalam Monokotil
2.3.1. Suku Liliaceae
Liliaceae sering dikenal sebagai suku bawang-bawangan. Tanaman pada family ini memiliki karakteristik yaitu mempunyai umbi lapis sebagai alat perkembangbiakan vegetatifnya. Tanaman dalam keluarga ini memiliki daun linier, sebagian besar dengan urat paralel tetapi dengan beberapa genus memiliki venasi venasi (misalnya, Cardiocrinum, Clintonia, Medeola, Prosartes, Scoliopus, Tricyrtis), dan bunga diatur dalam tiga-tiga. Beberapa spesies memiliki umbi, sementara yang lain memiliki rimpang.
            Contoh spesies dalam suku ini adalah bawang merah (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum), dan bawang-bawangan yang lainnya.

Sistematika bawang merah :
Kingdom         : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
Kelas   : Liliopsida
Ordo    : Liliales
Famili  : Liliaceae
Genus  : Allium
Spesies : Allium cepa

2.3.2. Suku Cyperaceae
            Cyperaceae merupakan nama suku untuk teki-tekian yang lebih banyak merupakan gulma bagi tanaman budidaya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang menganggap bahwa teki sama saja dengan rumput. Teki berbeda dengan rumput (Poaceae). Tangkai perbungaan pada teki umumnya bersegi tiga dan ini merupakan ciri khas suku Cyperaceae di samping bentuk perbungaannya. Dalam kehidupan teki lebih dikenal sebagai tanaman pengganggu. Namun demikian beberapa jenis diantaranya dipergunakan dalam kehidupan manusia seperti Fimbristylis globulosa (mendong) digunakan sebagai bahan pembuatan tikar.


Sistematika mendong
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Cyperales
Famili              : Cyperaceae
Genus              : Fimbrystilis
Spesies             : Fimbrystilis globulosa



2.3.3. Suku Poaceae
            Suku Poaceae atau Graminae merupakan nama suku untuk rumput-rumputan dengan mudah dapat dibedakan dengan suku Cyperaceae. Kelompok ini kadang disebut juga dengan Glumiflorae, karena bunganya terdiri atas glume, lemma, dan palae. Hampir disemua jenis ketiga bagian tersebut ditemukan. Graminae merupakan kelompok yang paling banyak digunakan dalam kehidupan setelah Leguminosae.
            Suku ini memiliki ciri batang silindris, agak pipih atau persegi, berlobang atau massif, pada buku selalu massif dan kerap kali membesar, berbentuk herba atau berkayu. Daun tunggal, dua baris kadang-kadang seolah-olah berbaris banyak, pelepah daun berkembang sangat baik, pada batas pelepah dan helaian daun kerap kali terdapat lidah, helaian daun duduk, hampir selalu berbentuk lanset atau garis, di kedua sisi dari ibu tangkai daun denan beberapa tulang daun yang sejajar.
Bunga tersususn dalam bulir, yang terdiri dari dua atau lebih glumae atau daun berupa sisik, yang duduknya berseling dalam dua baris berhadapan. Satu atau dua glumae pada bulir bagian bawah tidak terisi bunga. Sebuah daun mahkota yang berbentuk sisik atau palae, kerap kali memiliki dua badan penggelembung (lodiculae, alat berupa sisik untuk menahan bunga saat membuka), satu benang sari atau lebih dan satu bakal buah. Glumae dan palae keseluruhannya dinamai sekam. Bunga hampir selalu berkelamin dua, juga ada tidak berkelamin. Tangkai putik hampir selalu dua, kepala putik berbentuk bulu atau malai. Bakal buah beruang satu dan berbiji satu. Buah dinamakan buah padi (caryopsis).
Contoh tanaman dalam Poaceae adalah Padi (Oryza sativa)


Sistematika padi :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Monocotyledoneae,
Ordo                : Poales,
Famili              : Graminae
Genus              : Oryza
Spesies : Oryza sativa

2.3.4. Suku Zingiberaceae
            Zingiberaceae merupakan nama suku untuk jahe-jahean, kelompok ini banyak mengandung zingiberin, suatu senyawa alkaloid. Berdaun tunggal dan berkembang biak dengan rizoma. Zingiberaceae merupakan suku yang jenisnya banyak digunakan dalam kehidupan terutama sebagai obat-obatan dan rempah.
Merupakan tumbuhan herba menahun, dengan akar rimpang. Batang tegak. Daun kerap kali berhadapan, dengan pelepah yang memeluk batangdan lidah diantara batas pelepah dan helaian daun.  Bunga zygomorph, berkelamin dua. Kelopak berbentuk tabung dengan ujung yang bertajuk, kerap kali terbelah serupa pelepah. Daun mahkota tiga, pada pangkalnya melekat. Benang sari sempurna satu. Penghubung benang sari kerap kali lebar; ruang sari dua. Staminodia hampir selalu tiga; salah satu bibirnya berhadapan dengan benang sari berupa mahkota; yang lainnya lebih kecil. Bakal buah tenggelam, beruang tiga atau satu. Tangkai putik sangat langsing dengan ujung terjepit di antara kedua ruang sari. Kepala sari melebar. Buah kotak kebanyakan berkatup tiga, kadang-kadang tidak pecah. Contohnya adalah Jahe (Zingiber officinale).
Sistematika jahe :
Kingdom          : Plantae
Divisi                : Spermatophyta
Kelas                : Monocotiledonae
Ordo                 : Zingiberales
Famili                : Zingiberaceae
Genus               : Zingiber
Species             : Zingiber officinale


2.3.5. Suku Orcidaceae
            Orchidaceae merupakan nama suku untuk anggrek-anggrekkan yang memiliki pesona sedemikian besar, karena memiliki keanekaragaman jenis yang cukup besar. Anggrek dapat hidup sebagai epifit dan dapat hidup di tanah. Beberapa jenis anggrek memiliki status kelangkaan yang sudah pada taraf kepunahan di antaranya Coelogyne pandurata (anggrek hitam) yang persebarannya di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Sumatera Barat.
            Tumbuhan ini kerap kali epifit, kebanyakan dengan akar rimpang atau batang yang membesar. Daun dengan tepi rata, kerap kali berdaging, hampir selalu berseling, dua baris. Bunga berkelamin dua, zygomorph, kerap kali tangkai bunga terpuntir 1800. Daun tenda bunga kerap kali berwarna sama dengan daun mahkota, tetapi selalu mudah dibedakan antar daun kelopak dan daun mahkota, daun kelopak tiga dapat dikatakan bentuknya sama dan berlepasan, yang ketiga berbentuk bibir. Benang sari yang ada bersatu dalam tangkai putik yang disebut tiang. Kepala sari beruang dua, kerap kali berbentuk tudung, tertancap pada ujung tiang sehingga dapat bergerak. Serbuk sari terkumpul menjadi gumpalan di atas lempengan pengikat yang rekat. Kepala putik di ujung tiang menghadap ke arah bibir mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang satu, kerap kali berbentuk tangkai. Buah kotak kerap kali membuka menjadi enam celah. Biji banyak, ringan. Contoh tanaman ini adalah Anggrek Bulan.
Sistematika anggrek bulan :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Asparagales
Famili              : Orchidaceae
Genus              : Phalaenopsis
Spesies            : Palaenopsis amabilis

2.3.6. Suku Araceae
            Araceae merupakan nama suku talas-talasan yang ditandai dengan adanya spadiks (tongkol) dan spata (seludang) pada setiap perbungaannya. Bunganya majemuk. Kehidupan suku ini bermacam-macam mulai dari tegak di atas permukaan tanah hingga menjalar di atas pohon. Sebagian mempunyai umbi yang dapat dikonsumsi. Suku Araceae memiliki jenis yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan.
            Merupakan tanaman herba atau perdu tidak berambut, menahun, kerap kali dengan umbi atau akar rimpang. Daun sangat berbeda bentuk, kadang-kadang selama berbunga tidak ada. Bunga terkumpul menjadi tongkol tidak bercabangyang pangkalnya mempunyai daun pelindung (spata, seludang). Bunga berjejal rapat pada sumbu tongkol, berkelamin dua atau satu dan berumah satu, bunga jantan di atas bunga betina, kadang-kadang terpisah suatu ruang yang kosong atau suatu jalur bunga yang mandul. Tenda bunga ada atau tidak ada.
            Bakal buah menumpang, beruang satu sampai banyak, ruang dengansar=tu biji atau banyak. Tangkai putik dan benang sari berbeda. Buah buni, kadang pecah tidak beraturan. Biji satu sampai banyak.
Sistematika talas :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Monocotylae
Ordo                : Arales
Familia            : Araceae
Genus              : Colocasia
Spesies            : Colocasia esculenta


2.3.7. Suku Arecacea
            Arecaceae merupakan nama suku pinang-pinangan yang diambil dari nama Areca cathecu (pinang). Arecaceae kadang disebut Palmae, merupakan tanaman atau tumbuhan serba guna karena banyak dimanfaatkan dalam kehidupan. Kelompok tumbuhan ini ditandai dengan bunganya yang terbungkus oleh semacam seludang. Perbungaannya disebut manggar, susunannya bermacam-macam, monoceous dan dioceous. Pada Metroxylon sago (rumbia) apabila sudah berbunga dan berbuah biasanya pohonnya akan segera mati.
            Pohon atau tanaman memanjat, dengan tanaman yang kerap kali tidak bercabang dan mempunyai bekas daun berbentuk cincin. Kadang-kadang dari batang yang terletak di atas tanah atau akar rimpang dapat keluar beberapa batang membentuk rumpun. Daun menyirip (palem menyirip) atau berbentuk kipas (palem kipas) dengan pelepah daun atau tangkai daun yang melebar. Karangan bunga (tongkol bunga) kerap kali di ketiak daun, kadang-kadang terminal, yang muda kerap kali keseluruhannya dikelilingi oleh satu seludang daun atau lebih. Tangkai dan cabang samping mempunyai seludang kecil. Bunga duduk pada cabang yang berdaging tebal atau kerap kali tenggelam di dalamnya, berkelamin satu, jarang berkelamin dua, dan banuak menghasilkan madu.  Tenda bunga dalam dua lingkaran dengan jumlah masing-masing tiga, bebas atau bersatu dengan yang lain, kerap kali kaku dan tebal. Benang sari 6-9 atau lebih, daun buah tiga bebas atau bersatu, bakal buah beruang 1-3, tiap ruang satu bakal biji. Buah buni atau batu, kadang-kadang tiap daun buah tumbuh berpisah menjadi sebuah bakal biji yang berbiji satu. Biji kebanyakan dengan putik lembaga seperti tanduk, pada buah batu besar melekat lapisan dinding terdalam dari dinding terluar.
Sistematika rumbia :
Kingdom         : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
Kelas   : Liliopsida
Ordo    : Arecales
Famili  : Arecaceae
Genus  : Metroxylon
Spesies : Metroxylon sagu





BAB III
PENUTUP
Kesimpula
  1. Tumbuhan berkeping satu (monoktil) memiliki 12 bangsa atau ordo.
  2. Suku Liliaceae merupakan suku bawang-bawangan yang memiliki ciri khas adanya umbi lapis.
  3. Suku Cyperaceae merupakan suku teki-tekian yang memiliki ciri khas dengan batng yang berbentuk segitiga.
  4. Suku Poaceae merupakan suku rumput-rumputan yang memiliki ciri khas bunga yang terdiri dari glumae, lemma, dan palae.
  5.  Suku Zingiberaceae merupakan suku jahe-jahean yang memiliki ciri khas adanya kandungan zingiberin suatu senyawa alkaloid di dalamnya. Dan menggunakan rizoma sebagai alat perkembangbiakannya.
  6. Suku Orchidaceae merupakan suku anggrek-anggrekan yang memiliki ciri khas dengan cara hidupnya yang epifit dan dapat juga hidup di tanah, dan juga adanya akar udara yang dimilikinya.
  7.  Suku Araceae merupakan suku talas-talasan yang ditandai dengan adanya spadiks (tongkol) dan spata (seludang) pada setiap perbungaannya.
  8. Suku Arecaceae merupakan suku pinang-pinangan yang sering juga disebut dengan palmae. Yang memiliki ciri batangnya yang tinggi dengan memperlihatkan bekas duduk daun.





DAFTAR PUSTAKA

 Hasairin, Ashar. 2010. Taksonomi Tumbuhan Berbiji. Medan : Cita Pustaka Media Perintis
Tjitrosoepomo, Gembong.1991. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta : UGM
Press